
Parfum atau minyak wangi adalah wewangian yang dihasilkan dari proses ekstraksi bahan – bagan aromatic yang digunakan untuk memberikan aroma wangi untuk tubuh, obyek benda ataupun ruangan. Proses ekstraksi tersebut menghasilkan minyak esensial yang memiliki aroma wangi yang sangat pekat. Kebanyakan parfum dihasilkan oleh ekstraksi tumbuh – tumbuhan seperti bunga, akar, daun atau kayu. Tetapi ada juga yang berasal dari hewan seperti musk ( kasturi ) yang dihasilkan dari kelenjar rusa, namun pada konteks nya di jaman sekarang musk pada parfum sudah diganti dengan senyawa sintentik. karena adanya pelarangan keras atas perburuan rusa yang merupakan satwa yang dilindungi. Parfum yang biasa dijual tidak terdiri dari sepenuhnya minyak esensial murni, melainkan telah melewati proses pencampuran dan pengenceran, campuran terusebut terdiri dari minyak ensensial itu sendiri, air destilasi dan juga alcohol.
Hal yang harus selalu diingat pada saat kalian ingin membeli atau menggunakan suatu produk, kalian tentu diharuskan mengetahui isi dari produk-produk tersebut, sama halnya dengan ketika kalian ingin melakukan permainan game slot online terbaru, tentu saja kalian harus mengenal lebih detail tentang situs judi online yang dapat kalian andalkan untuk bermain. agar tidak merugikan kalian.
Sejarah Parfum
Parfum sudah dikenal sejak ribuan tahun yang lalu, kata “parfum” berasal dari Bahasa latin “per fume” yang artinya “melalui asap”. Salah satu kegunaan parfum tertua berupa bentuk pembakaran dupa dan herbal aromatic yang digunakan dalam upacara keagamaan, seringkali untuk aromatic gums, kemenyan dan mur, dikumpulkan dari pohon. Mesir adalah yang pertama memasukan parfum ke budaya mereka diikuti oleh China kuno, Hindu, Israel, Carthaginians, Arab, Yunani, dan Romawi. Di Mesir pula botol parfum pertama digunakan sekitar 1000 SM.
Tingkat Konsentrat
Minyak parfum perlu diencerkan dengan pelarut karena minyak murni (alami atau sintetis) mengandung konsentrat tinggi dari komponen volatile yang mungkin akan mengakibatkan reaksi alergi dan kemungkinan cedera pada saat ketika digunakan langsung ke kulit atau pakaian. Pelarut juga menguapkan minyak esensial, membantu mereka menyebar ke udara.
Porsi minyak esensial dalam parfum menentukan tingkatan parfum dan juga ketahanan wangi yang akan terus tercium. Berikut tingkatan parfum yang umum saat ini, antara lain:
- Ekstrak perfum: 20% – 40% senyawa aromatic
- Eau de parfum: 10 – 30% senyawa aromatic
- Eau de toilette: 5 – 20% senyawa aromatic
- Eau de cologne: 2 – 5% senyawa aromatic
Semakin tinggi jumlah presentase senyawa aromatic, maka intensitas dan aroma parfum dapat lebih bertahan lebih lama. Perfumeries yang berbeda menetapkan jumlah yang berbeda dari minyak untuk masing – masing parfum mereka. Oleh karena itu, meskipun konsentrat minyak parfum dalam pengenceran Eau De Parfum ( EDP ) selalu akan lebih tinggi daripada parfum yang sama dalam bentuk Eau de toilette ( EDT ) di dalam kisaran yang sama, jumlah yang sebenarnya dapat bervariasi antara masing – masing perfumeries. Sebuah parfum EDT dari sebuah perfumeries mungkin lebih kuat daripada EDP dari perfumeries yang lain.